Klaim Keberhasilan

Written by Zulkomar 0 komentar Posted in:

Teuku Syahrir
Di Kota Juang Bireuen

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Sudah dua bulan SMS panjangmu masih tersimpan di memori handphoneku. SMS sepanjang dua layar itu tertulis, “Sy bngga Aceh tlah damai, demokrasi mkn dewasa, parlok punya ruang, eknmi brtmbuh, swasmbd pangan, korpsi trus diprangi, n pmrintahn stbl. Semua itu trcpai krn sy tlah mngmbl kptsn tepat memilih SBY-JK sbg Pres n wapres pd pemilu 2004.”

SMS itu kusimpan bukan karena informasinya penting bagiku. Aku hanya merasa lucu, geli dan aneh. Aku tahu Teuku bukan dari birokrat, bukan politikus, melainkan hanya seorang pengusaha yang hidup dan berpandangan realistis. Aku merasa aneh saja, kok tiba-tiba Teuku menjadi begitu narsis mengklaim keberhasilan pemerintah sebagai bagian dari peran Teuku. Namun kemudian, ternyata akulah yang harus meralat pandanganku tentang Teuku.

Teuku Syahrir !
Lihatlah bagaimana Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS dan PPP mengklaim keberhasilam pemerintah sebagai jualan partainya. Partai Demokrat selalu menonjolkan SBY sebagai figur sentral partai yang komit memberantas korupsi, menurunkan harga BBM, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan swasembada pangan. Partai Golkar juga mengklaim keberhasil pemerintah melalui peran JK membangun perdamaian di Aceh, Maluku dan Poso. Kemudian tidak kalah cerdasnya PKS yang menyatakan bahwa swasembada pangan dapat dicapai karena menterinya adalah Anton Apriantono dari kader PKS. Semua mengklaim dan semua narsis. Melihat perang klaim keberhasilan pemerintah itu, Presiden SBY pada tanggal 22 Februari mempersilahkan partai-partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah mengklaim keberhasilan tersebut, dan hal itu adalah sesuatu yang wajar, katanya.

Teuku Syahrir !
Melihat perjalanan perpolitikan dewasa ini aku akhirnya memahami sudut pandang Teuku. Teuku tentunya melihat keberhasilan pemerintahan saat ini bukan hanya sebagai keberhasilan pemerintah, tetapi adalah keberhasilan suatu bangsa yang bernama Indonesia. Keberhasilan itu dicapai bukan hanya karena kerja keras Presiden dan Wakil Presiden serta jajaran kabinetnya. Semua Warga Negara Indonesia, sekecil apapun yang mereka perbuat baik secara langsung maupun tidak langsung yang berimplikasi pada peningkatan harkat dan martabat bangsa, berhak mengklaim diri berperan dalam kemajuan bangsa.

Terlepas dari carut marut korupsi, para wakil rakyat di DPR juga ikut berperan memperlancar arus kerja pemerintahan. Bahkan PDI perjuangan yang selama ini memposisikan diri sebagai partai oposisi, dapat saja mengklaim bahwa keberhasilan pemerintahan ini akibat sikap kritis konstruktif yang selalu mereka suarakan. Para pengamat, LSM, dan berbagai komponen bangsa yang berunjukrasa juga dapat mengklaim bahwa keberhasilan pemerintah karena mereka selalu dapat mengingatkan pemerintah lewat aksi unjukrasa damainya. Sayapun yang duduk tenang, bekerja untuk menghidupi keluarga berhak pula mengklaim bahwa keberhasilan pemerintah karena saya tidak berulah macam-macam, tidak menimbulkan problem sosial di masyarakat, menjalankan kewajiban saya sebagai warga negara, mempergunakan hak demokrasi saya secara tepat sehingga pemerintah dapat lebih fokus merealisasikan agenda-agenda pemerintahan dan pembangunan tanpa gangguan.

Teuku Syahrir!
Filosofi bahwa Teuku ikut berperan bagi suksesnya pemerintahan melalui hak demokrasi Teuku dalam memilih Presiden dan Wakil Presiden yang tepat perlu ditularkan kepada masyarakat sekitar. SMS Teuku itu perlu dikirimkan ke banyak orang, terutama kepada masyarakat akar rumput dan kepada mereka yang mulai apatis terhadap pemilu dan pilpres. Kepada masyarakat perlu diyakinkan bahwa merekalah penentu nasib bangsa karena merekalah yang berhak menentukan siapa wakil rakyat dan siapa Presiden dan Wakil Presiden mendatang.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Tanjung Priok, 11 Maret 2009

Bung Komar

0 komentar:

Posting Komentar