Cak Cuk, T.Shirt Khas Suroboyoan

Written by Zulkomar 0 komentar Posted in:

Berkunjung ke Djokya anda bisa mendapatkan T.Shirt murah, enak dipakai dengan desain dan kata-kata yang membuat kita tersenyum-senyum sendiri, namanya Dagadu. Dari awal Dagadu sudah memposisikan diri sebagai produk cinderamata alternatif dengan tema semua hal yang berhubungan dengan kota Djokyakarta. Desain kaos bermacam-macam, dari desain tentang sejarah dan masa lalu Djokya seperti spur, sepeda ongkel, becak, pedati, keraton, dan atmosfir kota yang ngejawa banget, dan juga kata-kata tentang keseharian yang bersifat remeh remeh.

Berkunjung ke Bali anda bisa mendapatkan T.shirt khas ukiran bali, desain grafis yang yang terkesan ramai tetapi tetap mengusung keindahan grafis yang khas Bali. Kunjungan anda ke Bali belum lengkap tanpa mendapatkan T.Shirt Joger. Joger menjadi salah satu buruan wisatawan yg datang ke Bali. Joger sebagai pabrik kata-kata memang selalu menghadirkan kata-kata lucu sedikit nyeleneh yang memaksa kita berkerut kening sejenak untuk memaknai maksudnya.

Dalam kunjungan ke kota pahlawan Surabaya, Dude H (DUa DEsember Hari Kamis), aku temukan produk T.Shirt yang tidak kalah keren, tidak kalah nyeleneh dari Dagadu dan Joger. Cakcuk adalah produk T.Shirt khas Surabaya yang mungkin tidak hanya keren dan nyeleneh, tetapi bisa dikatakan sangat nakal dan sedikit binal dengan mengekspoloitasi pamor Dolly sebagai tempat buang hajat yang cukup terkenal.

Bermodalkan tema budaya lokal seperti Kota Pahlawan, Kota 1001 makanan, Kota Buaya, Komunitas bonek, Kota Misuh, Kota Esek-Esek, Desain kaos T.Shirt Cakcuk hadir dengan kreatifitas yang nakal, menggelitik, lucu, tapi sungguh cerdas. Kita lihat pilihan desain dan kata-kata seperti, “Kota Para Buaya”, “Rumah Sakit umum Dolly Husada”, “Kamus Misuh”Jangkrik Park”, “Pelboy Senjata Andalam Pria”, “Djempol kejepit”,”Kamasura-Kamabaya”, “Unit Gairah Darurat”, “Lubang Berjalan” dan lain-lain. Kenakalan itu menjadi semakin binal jika melihat desain gambarnya yang nyerempet tapi tidak porno.

Desain CakCuk tidak hanya berisikan kenakalan, tetapi juga menggambarkan sifat kulturalnya yang penuh heroik seperti gambar Bung Tomo dalam berbagai pose, gambar stasiun Semut, dan banyak lagi desain-desain yang sungguh-sungguh mempertontonkan kesoroboyoannya. Satu jam tidaklah cukup untuk melihat semua desain Cakcuk yang dipajang di salah satu outletnya di Jalan Mayjen. Sungkono No. 35 Surabaya. Sejak didirikan tahun 2005, Cak Cuk telah memiliki empat outlet, tiga lainnya ada di Jl Raya Dharmawangsa No. 35, Jl. Raya Suramadu No. 71, dan di Bandara Juanda.

Sangat disayangkan bahwa CakCuk hanya memproduksi untuk kepentingan pemasaran outletnya sendiri. Menurut ownernya, selama empat tahun ini CakCuk telah memproduksi 25.000 kaos dengan 150 desain yang berbeda. Menurut aku, Capaian produksi itu bisa ditungkatkan lima kali lipat jika CakCuk mau memasarkan keluar, melempar produknya ke mall-mall besar sehingga masyarakat yang memerlukan souvenir CakCuk khas Suroboyoan tidak kesulitan mencarinya.

Saya juga sempat berpikir untuk membuka Outlet CakCuk di Jakarta. Tapi tampaknya belum dapat saya realisasikan karena masih disibukkan urusan-urusan pekerjaan di birokrat. Saya sepertinya masih perlu belajar banyak jika ingin terjun di dunia bisnis, mengingat saya sadar tidak memiliki bakat dan kemampuan yang mumpuni d ibidang perdagangan. Entahlah….jika nanti….

0 komentar:

Posting Komentar