Bandara Raja Haji Fisabilillah

Written by Zulkomar 0 komentar Posted in:

Sebelumnya jika ingin mengunjungi Tanjung Pinang di Pulau Bintang lewat udara, maka kita harus terlebih dahulu harus ke Batam, dan dari Batam barulah kita menyeberang ke Tanjung Pinang selama satu jam perjalanan dengan kapal Ferry atau Speed Boat. Tetapi setelah Kepulauan Riau ditetapkan sebagai satu Provinsi terlepas dari Provinsi Induknya Provinsi Riau dan ditetapkannya Tanjung Pinang sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau, maka penerbangan menuju ke Tanjung Pinang mulai dibuka , dan Bandar Udara Tanjung Pinang pun dibenahi dan berganti nama menjadi Bandara Raja Haji Fisabilillah.

Sampai hari ini baru ada dua maskapai penerbangan yang melayani jalur penerbangan Jakarta - Tanjung Pinang, yaitu Batavia air dan Sriwijaya Airline, Batavia Air-pun sebenarnya baru dua bulan terakhir ini. Batavia air hanya menyediakan satu Flight pagi hari Jam 07.40 dari Jakarta menuju Tanjung Pinang dan flight pagi hari jam 9.40 dari Tanjung Pinang ke Jakarta setiap harinya. Sedangkan Sriwijaya menyediakan dua flight pagi dan sore dari Jakarta dan satu flight pagi hari dari tanjung pinang.

Kondisi Bandara Raja haji Fisabilillah sendiri walaupun kecil tetapi di tata rapih dan bersih. Pengamanan bandara ketat tetapi tidak memperlambat pelayanan. Untuk Check in, tidak hanya barang-barang bawaan saja yang harus melewati pemeriksaan Xray, tetapi jacket yang anda kenakan harus dibuka dan dimasukkan dalam keranjang bersama HP anda untuk diperiksa. Ketika saya tanyakan kenapa harus dibuka, petugas hanya mengatakan, "Ini Prosedur Pak."

Ada satu hal lagi yang sangat spesial, yang menunjukkan bagaimana pengelola Bandara Raja Haji Fisabilillah mengutamakan pelayanan bagi kenyamanan penumpang. Pada ruang tunggu yang hanya memuat sekitar 90 kursi dan menyediakan dua gate menuju pintu keluar menuju pesawat, pihak bandara masih menyisakan ruang khusus bagi penumpang yang punya kebiasaan dan keperluan khusus. Bandara RHF bukan hanya menyediakan ruang merokok (smoking area) seperti yang disediakan di hampir semua bandara lainnya, tetapi juga menyediakan ruang khusus untuk ibu yang akan menyusui bayinya, serta ruangan khusus bagi anak-anak untuk bermain sambil menunggu waktu untuk memasuki pesawat. Mungkin saya belum mengamati semua bandara di Indonesia, tetapi sepengetahuan saya, Bandara RHF adalah satu-satunya bandara yang menyediakan ruang bermain bagi anak-anak dan ruang menyusui bagi ibu-ibu.

Bandara Raja Haji Fisabilillah terus berbenah. Sekaranjg ini sedang dikerjakan proses perluasan areal bandara dan memperpanjang landasan pacu dengan mengikis habis bukit yang ada di sampingnya. Bangunan bandara yang baru terlihat sudah setengah rampung. Bentuk arsitekturnya mungkin akan sama dengan Bandara Hasanuddin Makassar, itu terlihat dari bentuk kubah bangunannya.

Saya yakin dan Percaya, Provinsi Kepulauan Riau dengan ibukotanya Tanjung Pinang yang baru berusia dua tahun akan terus berbenah memajukan dirinya untuk sejajar dengan provinsi-provinsi lain. Tahun 2011 rencananya pusat pemerintahan provinsi akan dipindahkan ke satu pulau tersendiri, yaitu pulau Dampu. Proses pembebasan tanah di pulau tersebut telah diselesaikan, yang berarti pulau Dampu seratus persen milik pemerintah daerah provinsi Kepulauan Riau sehingga tidak dikhawatirkan pulau tersebut akan padat oleh pemukiman penduduk.

Bravo Kepri....

0 komentar:

Posting Komentar